--> ♥

---dan sekarang kamu kembali datang dengan sejuta kata tidak jelas andalanmu,dan tertawaanmu yang sangat khas.,.,.,.
trimakasih, karena itu sangat menghiburku. membantuku bangkit ketika aku sedang terpuruk, tapi kamu tetap pada pendirianmu,.,.,.., .,.,.,.,"perkenaLan tanpa pertemuan, keindahan tanpa tatapan".,.,.,.



--- secret admirer---
♥ BIMA PUTRA DAMARA---

2.3.11

reaLino---18---12---2010---

Yang terkasih,: shinta.

Sore itu, di tengah gerimis dan tanah basah. Aku menangis. Dalam bisu, dan dalam galau setelah hatiku merasakan pilu. Di antara marah dan rindu. Engkau menyapaku. Menyentuhku lembut, dengan tiap kata-katamu yang membiusku. Jemarimu indah, lancer membalas setiap ungkapan-ungkapan kekecewaanku. Kebenaran-kebenaran yang sedikit demi sedikit terungkap. Semakin menambah gejolak hatiku,terus. dan teruskan. Kejujuranmu yang semakin membuatku ngilu itu. Setelah itu, ajarkan aku untuk sejenak menatap wajah tegarmu itu.
***

Realino. Tampak sepi. Walau gerimis membuatku mengigil. Aku tetap datang. Realino yang bisu menjadi saksi. Dimana semua harap dan kemarahan akan meluap begitu saja. Masih, realino. Diam. Terlihat angker dengan cahaya temaram. Dengan alunan musik yang terdengar samar-samar, dan asap rokok yang sedikit mengepul. Kau datang. Sesuai janjimu padaku. Tersenyum dengan lembut dihadapku. Sembari membetulkan letak kacamatamu. Lalu, perlahan, tangan lembut itu, menebar kedamaian. Meluapkan segala rasa yang ada. Dan marah yang tercipta. Sampai akhirnya, larut begitu saja.
“Shinta”, katamu, tegas, namun lembut malu-malu.
“Mael”, kataku padamu, sembari membangun kembali diriku yang leleh olehmu.
Kau datang. Seperti janjimu, Kau datang. Meski gerimis dan kelabu menutup bulan yang indah malam itu kau datang. Amarahku hilang, setelah kau datang. Aku tak perduli lagi dengan apa yang kurasakan sekarang. Aku hanya ingin mencari kedamaian. Mencari ketenangan. Dan mencari diriku yang telah hilang. Shinta, segeralah mulai keluarkan katamu. Segeralah buka suaramu. Katakan padaku, terangkan, dan jabarkan. Mulailah percakapan kita shinta.

***

Kau mulai percakapan itu. Dengan senyuman menawan, dan sebuah canda kau membantuku membangun kembali diriku. Kitapun tertaut. Bagaikan telah mengenal selama bertahun tahun. Engkau dengan akrab menyapaku. Memberi kehangatan akan setiap apa yang kurindukan. Kuceritakan kisahku, dan kau tak menyela. Kau mendengarkan tanpa mempertahnyakan hal yang kurindukan. Engkau sabar menanti, sampai akhirnya memberi simpul indah yang jelas dan tegas pada semua kisahku. Berganti. Kau yang menceritakan semuanya. Aku hanya diam. Mencoba meniru semua sikapmu itu. Mendengarkanmu dan memperhatikan. Ternyata, kau lebih manis dari yang kuduga. Aku terlena. Bukan dengan kisahmu, tapi dengan auramu, dengan pesonamu yang mampu dapat lumpuhkan aku dalam sekejap saja. Benar. Aku terpesona olehmu. Setiap kata dalam curahan ceritamu. Setiap ungkapan yang selalu kau keluarkan. Membangun kembali aku. Menceritakan kembali kisahku yang tak terlengkapi. Dan terima kasih telah mau mendampingiku untuk membangun kembali diriku. Di realino ini. Di tengah rembulan yang temaram, dan gerimis serta dingin yang menyerang.

“Besok ya, kita ngaku dosa bareng, di Pringwulung aja.”katamu, mengajaku mengaku dosa bersama yang kujawab perlahan iya.

Perhatianmu, perlahan lahan melunturkan tiap perhatian kisah lamaku. Tiap untaian kata-kata dalam smsmu adalah minuman yang melegakan diriku. Entah kau sadar atau tidak. Tiap menit aku menanti ponsel ini berbunyi, dan menampilkan pesan darimu. Tiap menit. Aku bahkan menjadi kafir ketika memperdewakan ponsel ini karenamu. Karena rindu yang selama ini hilang, telah kutemukan kembali. Percayalah shinta. Engkaulah yang membuat semua ini. Engkaulah yang menjadikan aku setegar ini. Memang, malam itu tak seperti malam malam sebelumnya. Hari itu juga tak seperti hari-hari sebelumnya. Bahkan tak ada pelukan pelukan yang menghiasi setiap langkahku menapak. Tak asa senyuman disetiap kaki melangkah. Percayalah, bahwa, engkau telah mengalihkan wajahku.

Shinta o shinta. Engkaukah permaisuri dari sri rama yang memang terlahir untukku? Ataukah engkau adalah titisan widowati yang selama ini aku dambakan untuk mengisi mimpi-mipiku? Shinta o shinta. Kenapa, hatiku begitu galau saat ini. Seakan ada sebuah pegas yang mengelabui hati ini. Sinta o sinta. Siapakah kamu, sampai berani mengangu setiap langkahku, dan mengusik setiap keinginananku untuk mengenang masa laluku. Siapakan dirimu? Sehebat itukah kamu? Sinta o sinta, engkaukah wara yang akan menjadi pelindung bagi rusukku. Ataukan memang engkau rusukku yang hilang, tertemukan kembali untuk melindungi hatiku dari setiap duri yang menerjang. Sinta o sinta, siapakah kamu.

Engkaulah air dalam hidupku shinta. Engkaulah yang mengalir selama ini di dalam hatiku. Perlahan tapi pasti, memecahkan tiap es kebekuan hatiku. Meluluhkan amarah akan kekecewaanku. Mendekap kedinginanku. Mengantikan kehangatanku dengan kehangatanmu. Mengembalikan senyumku dengan senyumu. Shinta, engkaulah sungai yang mengalir di dalam diriku. Engkaulah yang membuatku mampu memeluk asaku. Engkaulah air yang menempati segala ruang di dalam hatiku. Sinta, widowatiku. Aku lah gurun kekeringan itu. Dirikulah, padang tandus yang panas dan membakar. Aku lah penderitaan akan pengkhianatan, kekecewaan dengan lubang di dalam hati yang begitu besar. Akulah, ksatria tanpa pedang dan tameng, yang bermimpi melawan naga untuk mendapatkan putri yang cantik jelita. Memang, dakulah, yang perlu kau segarkan. Shintaku, kemuningku. Janganlah kiranya, engkau lepas mengairiku. Tak boleh berhenti untuk menuangkan setiap kesegaranmu padaku. Tak pernah lelah.

Janganlah lelah sintaku. Jangan bosan kau sumber mata airku. Oase gurun pasirku. Inilah yang sanggup kuungkap dan kutuliskan. Sebagai teman dalam kebosanan. Karena malam sekarang berubah menjadi ruang-ruang yang berisikan kebosanan. Siang menjema menjadi kantung-kantung penuh kegembiraan. Sintaku, kemuningku, widowatiku, janganlah lelah dan janganlah engkau berdiri terlampau jauh dan tak terlihat olehku. Widowatiku, dewi pujaanku.

Te amo; Mael.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

---> trimakasih sudah mengunjungi BLOG saya.,.,.,. ^^

GBU kawan.,.,.,
Tuhan Memberkati.,.,.
Berkah DaLem.,.,